Sabtu, 20 Juni 2009

MAU LANGSING ?

Banyak cara orang berupaya ingin membentuk postur tubuh ideal, agar nampak lebih percaya diri dalam penampilan. Ada juga yang pasrah atau menyerah karena kurang berhasil dari segala usaha yang sudah dilakukan, dan mengatakan biar gemuk yang penting sehat. Lalu . . .adakah jalan yang dapat ditempuh untuk menjadi langsing . . .dan kalau bisa jalan pintas atau cara cepat tanpa efek samping?

Pertama-tama yang harus diketahui adalah ada faktor penentu gemuk-kurus, tinggi-pendek . . .yang orang mengatakan faktor genetis atau keturunan. Gen macam apakah yang membentuk sifat gemuk-kurus . . .dan bisakah dilawan untuk tidak muncul, sehingga orang dapat menentukan bentuk badan yang ideal yang optimal seperti diharap oleh kebanyakan orang? Menurut Bapak Genetika Dunia, dengan teorinya Hukum Mendel, bahwa sifat yang dimiliki orang tuanya diwariskan pada keturunannya atau pada anaknya. ( Hukum mendel I : pemisahan secara bebas/ segregasi, dan Hukum Mendel II : pengelompokan scara bebas ). Umumnya, bila kedua orang tuanya gemuk, peluang anaknya gemuk sangat tinggi, meski ada kemungkinan anaknya kurus. Berarti bila kedua orang tuanya kurus ada kemungkinan anaknya gemuk juga. Hal yang menyebabkan demikian, pada teori Mendel adalah adanya Gen Komplementer, yaitu gen yang saling mempengaruhi. Meskipun memiliki gen gemuk, bila tidak ada pendukung yang membuat gen gemuk itu berfungsi, maka anak yang lahir akan tetap kurus. Misal gen gemuk kita lambangkan AA dan gen kurus kita lambangkan aa , dan gen pendukung gemuk kita lambangkan BB dan pendukung kurus kita lambangkan bb , bila anak memiliki genotipe AAbb, akan tetap lahir sebagai anak yang kurus, sekalipun memiliki gen dominan gemuk AA, karena tidak didukung oleh gen BB, lalu bila anak memiliki genotipe AaBb akan lahir sebagai anak yang gemuk, karena memiliki gen gemuk A dan pendukung gemuk B, apa lagi yang memiliki genotipe AABB pasti lebih optimal muncul sifat gemuk. Sehingga jelas . . .bila orang tua kurus dengan genotipe AAbb ( ibu ) dan aaBB ( ayah ) . . . akan memiliki anak dengan genotipe AaBb dengan sifat gemuk.

Dapat dicoba untuk mengatasi kegemukan dengan berbagai teori yang masuk akal, yaitu meminimalkan energi yang masuk ke dalam tubuh. Karena menurut Watson dan Crick, gen adalah komponen Polinukleotida yang terdiri dari Phosphat, Gula ( pentosa ) dan basa nitrogen. Kalau begitu gen itu dibuat dan disediakan oleh makanan yang masuk kedalam tubuh. Bila energi terbatas maka tidak mungkin tubuh membuat / membangun sel baru dan membentuk jaringan sehingga tubuh menjadi gemuk atau tinggi. Orang sering mengatakan cara ini sebagai " Diet ". Bisa juga energi boleh masuk banyak, tetapi digunakan sebanyak-banyaknya untuk aktivitas , , , karena bergerak memerlukan energi, bekerja banyak maka energi dipakai banyak pula, akibatnya energi untuk membuat sel-sel baru tidak mencukupi . . .yang akan menghambat untuk gemuk...sekaligus juga terhambat untuk tinggi. Singkat kata banyak gerak banyak bongkar energi ( kurangi penimbunan lemak dan terhambat terbentuknya sel baru ), memungkinkan tidak akan menjadi gemuk.

Ada lagi teori, bila gemuk akibat timbunan lemak, maka lemak akan larut oleh asam, sehingga banyak makan atau minum yang mengandung Vitamin C atau makanan dengan rasa asam, akan membantu melarutkan lemak dan meminimalisir timbunan lemak dalam tubuh alias tidak akan kegemukan. karena lemak sesungguknya bukan jaringan, hanya berupa cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk emultion ( sari-sari makanan yang berlebihan dibuat lemak eleh caian empedu dalam bentuk emulsi ). Usahakan sebelum diemulsikan oleh empedu, gunakan untuk olah raga, bekerja atau bergerak agar lemak tidak ditimbun, atau larutkan segera dengan mengkonsusi makanan yang mengandung banyak Vitamin C .

Dengan mengetahui bahwa gemuk diatur oleh gen,,, dan gen dibuat dari makanan atau energi yang ada pada tubuh, dan energi bisa dibatasi atau dinetralkan dengan gerak atau dilarutkan dengan asam . . . semua dapat membentuk tubuh yang ideal atau langsing sesuai yang diharapkan. Ingat....segala yang dilakukan jangan terlalu berlebihan . . . dalam pengertian mengurang atau menghambat bukan berarti menghentikan . . . agar gen tetap berfungsi namuntidak terlalu optimal, dan energi tubuh tetap ada namun tidak berlebuhan, lemak boleh ada dan jangan dilarutkan berlebihan, agar tubuh tetap kondisi baik dan optimal dengan bentuk tubuh optimal pula . . . boleh dicoba . . .dan semoga tubuh tetap langsing dan sehat . . .andai tetap gemuk . . .yang penting sehat juga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar