Sabtu, 13 Juni 2009

SAHABAT BAGAI KEDONDONG

Siapa yang tidak kenal buah " Kedondong" ? bagi orang Indonesia pasti mengenal, karena buah ini sebagai ciri khas tanaman Malaysiana yang berdevisa tinggi yang endemi di Indonesia, banyak dijumpai di daerah Karimunjava ( selain tanaman Salak, Durian, Matoa, Meranti dan bunga Rafflesia Arnoldi yg juga sebagai tanaman Malaysiana) . Kedondong rasanya enak, sedikit manis dan asam, namun bagi yang tidak biasa mengupas sendiri pasti kurang memahami biji kedondong seperti apa. Buah yang berwarna hijau bentuk oval, halus dan mulus, namun memiliki biji yang bulat dengan dikelilingi serabut-serabut kasar, sehingga terkadang menyulitkan untuk mengkonsumsinya, karena daging buahnya pun terkait oleh serat-serat dari bijinya itu. Tidak perlu panjang lebar tentang ciri-ciri Kedondong... ringkasnya.... Kedondong adalah buah yang dari luar nampak halus mulus, namun dalamnya kasar dan menjerat daging buahnya sendiri. Lalu apa arti " Sahabat bagai Kedondong"?

Banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kita menemui orang terdekat yang kita namakan sahabat. Sengaja atau tidak, dan paham atau tidak, sering ada kejanggalan dalam perilaku sahabat terdekat kita. Awal mula pasti merasa agak aneh, dan kita mencoba memakluminya sebagai hal yang wajar. Lama-kelamaan akan muncul hal-hal yang nampak berlawanan antara apa yang dilakukan dengan apa yang diucapkan. Terkadang ucapan baik tapi perilaku kasar dan menyudutkan, atau bisa jadi perilaku baik dan sangat membantu namun kata-katanya menyudutkan dengan beberapa pernyataan yang bertolak belakang dengan perbuatannya pada diri kita.

Hal yang perlu kita waspadai dan cermati dari sahabat seperti ini adalah mengambil jarak dan mencoba menyikapi secara profesional dan hindari menyelesaikan dengan perasaan, dan kita harus berhati-hati....karena...bisa jadi kita akan membuangnya begitu saja.

Kedondong daging buahnya sebenarnya kita perlukan tetapi terjerat oleh biji yang luar biasa menyulitkan . . dan dapat membuat kita putus asa. . . terkadang muncul perasaan . . .lebih baik kita membuangnya dan tidak usah bersusah payah meraih daging buah yang nampaknya tidak seberapa tetapi dijerat dengan rumbai-rumbai biji yang kasar. Tidak sepadan antara perjuangan kita dengan hasil yang akan kita nikmati

Kita tidak boleh menyerah untuk memanfaatkan atau tepatnya memberdayakan daging buah itu meski kita lihat sulit. Dengan kejelian kita dan kehati-hatian kita, kita akan mampu membuat warna yang luar biasa, dalam pengertian tidak akan bosan dengan aneka buah yang kita pernah kenal dan kita konsumsi dengan mudah, karena kita dapat mengkonsumsi kedondong dan menikmatinya dengan rasanya yang khas dan yang pasti beda dengan jenis buah apapun.

Sahabat bagai kedondong bukan berarti untuk menjuluki sahabat kita baik hanya luarnya saja dan dalamnya penuh dengan kemunafikan, melainkan kita diajak memahami dan tetap dapat menerima baik serta menjaga sahabat tetap sahabat bukan musuh atau membuangnya ibarat dulu tidak kenal dan sekarang kalau tidak kenal pasti tidak masalah. Kita bisa sadari bahwa tidak semua buah dapat kita konsumsi dengan mudah tanpa mengupas atau memotongnya. Demikian juga ada sahabat yang memang memiliki watak atau sifat yang sulit kita pahami, namun bila kita telah menemukan cara atau hal yang diharapkan oleh sahabat kita, kita dapat merasakan keharmonisan dalam persahabatan. Semoga dengan berjalannya waktu kita dapat berusaha dan berjuang seperti berupaya meraih daging buah kedondong yang cukup rumit itu . . .dan akan mampu mengembalikan keharmonisan sahabat yang sesungguhnya seperti harapan kita. Mengarah pada Sahabat yang mengerti akan arti sahabat, yaitu rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan sahabat-Nya yang dicintai-Nya, sekalipun sabatnya tega membuat_Nya menderita, bahkan tega menyalibkan-Nya. Jangan takut punya sahabat bagai kedondong, karena kita telah punya Sahabat sejati yang mengajarkan pada kita untuk tetap cinta sekalipun dibuat menderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar