Rabu, 11 Februari 2009

HARUSKAH KITA KATAKAN BENAR BENAR BEGO ?

Satu hal istimewa yang bisa kita acungi jempol adalah menyadari kesalahan dan kekurangan diri. Namun terkadang bisa kita lihat, ada orang yang sangat terbuka dan ceplas-ceplos akan keadaan dirinya, bahkan rela kalau dirinya sebagai bahan untuk ditertawakan. Aneh, ada saja orang yang benar-benar bego dan menyadari kebegoannya, terkadang kompensasi kekurangan dan kesalahannya dengan memanfaatkan kondisi begonya itu, agar orang memaklumi bahwa dia benar-benar bego. Memang aneh tapi nyata

Tulisan ini bukan ungkapan tidak menghargai orang lain, namun sebagai antisipasi menyikapi orang yang lain dari yang lain, meskipun bukan berasal dari dunia lain. Kita akan sulit menghadapi orang yang benar-benar bego ini dan kebiasaan orang ini mengajak orang lain bernasib seperti dirinya agar bisa dianggap sama-sama bego.

Mengapa memakai kata-kata " bego "?, sebenarnya kata bego ini masih halus untuknya, harusnya lebih dari itu ( sebut dalam hati kata apa yang lebih pantas ! ). Satu contoh, apa yang kita bisa katakan atau lakukan pada orang yang memberi kita makanan atau hadiah, padahal kita kurang suka atau kurang memerlukan pemberian itu? Apakah kita akan katakan " tidak mau! " atau "Hanya seperti itu saja diberikan! "? , kita pasti tidak akan ungkapkan kata-kata itu, tapi bagi si bego akan terang-terangan berani mengatakan apapun, dan dia sangat yakin, apapun kata-kata yang terucap dari mulutnya tidak akan menyakiti orang lain. Pernah juga suatu hari ada seorang perempuan ( temannya ) yang sakit-sakitan, dan perempuan itu belum menikah, lalu apa yang dikatakan oleh si bego itu? Dia mengatakan : " kalau kamu kawin, kamu tidak akan penyakitan. " Gila tidak orang semacam itu? Salah tidak kalau kita mengatakan padanya dengan kata " benar-benar bego "? Mungkin kita bisa berdoa untuknya demikian, ya Tuhan ampunilah dia karena dia tidak tahu apa yang dia katakan, namun mengapa kita tidak lakukan hal itu? Orang itu sungguh-sungguh dengan kesadarannya mengatakan dan merasa tidak bersalah meskipun diingatkan demikian" jangan bilang seperti itu, masalah pribadi sangat menyakitkan untuk diatur-atur orang lain! " Dengan nasehat itu dia bahkan bekata yang menegur dia hanya terlalu mengada-ada. Aneh kan? benar-benar bego kan?, buktinya diingatkan baik-baik dia bisa berdalih dan bahkan menyalahkan kita.

Bagaimana menghadapi orang bego seperti itu? Jawabnya, jangan pernah berurusan yang serius atau yang pakai mikir atau berlogika, karena orang semacam ini malas dan tidak suka dengan belajar atau pekerjaan yang rapi, tetapi bercanda dan tertawa-tawa yang santai dia sangat suka. Karena orang bego tidak pernah mau mikir? Sabar sesabar-sabarnya saja!!!!!! Doakan panjang umur, supaya lengkap dunia ini ada yang bego dan ada yang pintar. Lalu kita termasuk pintar atau bego? yang pasti kita tidak jauh dari si bego itu, karena mengapa kita mikirin orang bego?, si bego saja tidak pernah berfikir? Capek deh!!!!! Jangan terlalu serius . . . nanti kita menjadi bego beneran! Haaaaaaaaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar