Minggu, 15 Februari 2009

HILANG HARAPAN

Kala semangat kerja itu ada, tak seorangpun mampu menghentikan, terus dan terus bekerja dan penuh inisiatif mengalir bagai air untuk kemajuan dan nama organisasi ini. tak pernah minta imbalan atau upah, tak pernah mengharap belas kasihan orang, yang ada bekerja dan penuh harap berhasil, walau sering gagal tak pernah mengendorkan semangat pengurbanan atau pelayanannya.

Kala ada kata yang tak seberapa, yang meluluh lantahkan sebuah kepercayaan dan menyirnakan minat yang tinggi itu, seolah-olah roboh terkena sunami atau hancur oleh petir yang menyambar. Walau kata-kata itu diucapkan hanya berbisik-bisik namun mampu menghunjam dalam kejantung hati. Sekejam dan separah itukah bisik- bisik atau orang bilang " ngrumpi " itu?

Kala semua orang lupa akan apa yang telah dicapainya, kala itu pula mulai muncul niatan baru yang bertolak belakang dengan perjuangan untuk kemajuan organisasi ini, tak seorangpun mampu merayunya, yang ada sekedar senyuman dan kata-kata lembut, selamat melanjutkan pekerjaan ini dan roda memang selalu berputar, kalau dulu ada yang diatas, maka pantaslah dan wajarlah sekarang ada dibawah, dan suatu saat nanti kita lihat, giliran siapa yang harus diatas dan siapa yang akan dibawah, dengan harapan semoga roda ini berputar dengan sungguh, bukan karena ada ganjalan yang mengharapkan yang diatas tetap diatas dan yang dibawah akan terjepit atau terjerembab makin dalam karena ada tikungan dan lubang yang curam, yang membuat roda tak mampu berputar. Andaikan ada yang mampu menghempaskan ganjalan itu bukan berarti berkeinginan untuk diatas. Hidup memang bagai roda berputar dan mengapa roda harus berputar itu yang menjadi inti permasalahan, yang belum dipahami bersama. Roda berputar bukan berarti giliran nasib beruntung atau tidak beruntung, melainkan kesadaran bersama, bahwa diatas atau dibawah, dengan cepat atau lambat, roda itu hanya ingin menghantarkan kita sampai tujuan. Kemana????? Pada tujuan akhir hidup kita, yaitu kebahagian abadi.

Kala menyadari ini semua, hilang harapan untuk selalu diatas, karena tanpa diatas dan dibawah, kapan dapat sampai pada kehidupan yang sesungguhnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar