Rabu, 11 Februari 2009

PENGARUH BURUK

Dikemas secara rapi, menarik, memikat bagi pendengarnya, dan penuh ekspresi diungkapkan dengan kata-kata yang hampir tidak terputuskan. Sesekali wajah nampak marah dan melampiaskan emosi, dengan harapan pendengar memberi komentar atau ikut memberi masukan dan menilai sama seperti yang diungkapkannya, karena harapannya seluruh dunia ikut membenci orang yang dibencinya, ganti waktu dan ganti orang tidak akan pernah capai mengulang kisah atau cerita yang sama.

Cerita ini adalah pekerjaan seseorang yang mencari dukungan atau niatan ingin mempengaruhi orang lain untuk ikut atau bersama-sama membenci orang yang dirasa sebagai musuh/ lawan/ saingan/ atau lebih unggul dari dirinya ( cemburu / iri dengan banyak hal yang orang lain punya atau bisa sedang dirinya tidak bisa ).

Wajah tidak bisa santai, muka seperti dua kali lipat menua, dahi nampak tegang, terbersit senyuman yang pudar atau tidak tulus karena hanya berpura-pura, hal ini tak disadarinya meski orang itu sebenarnya tidak kekurangan kasih sayang dan tidak kurang materi pula. Lalu apa yang kurang? Yang pasti orang ini tidak bisa memahami dirinya bahwa kualitas diri, orang lain yang tahu bukan dinilai sendiri dan diyakini bahwa orang lain pasti menilai sama dengan penilaian dirinya. waduhhhh ????

Terkadang penyesalan muncul juga pada dirinya, namun sesaat kambuh lagi dan mencari sasaran atau obyek lain yang bisa dijadikan sumber berita, dan seperti biasa, pasti menemukan hal-hal yang bersifat sumbang atau ganjil yang bisa menjadi berita menarik, sehingga dia dapat sebagai pionir yang mampu menciptakan kebencian untuk seseorang yang tidak sepaham atau orang yang dirasa lebih darinya. Setiap ada kekurangan pada dirinya, tidak pernah dia kesulitan untuk mencari kambing hitam sebagai sasaran untuk pembenaran diri. Dan herannya dengan ilmu apa sampai-sampai banyak orang terhipnotis percaya dan mudah mendapat pengaruh buruk semacam itu?

Permasalahannya bagaimana cara menghindari pengaruh buruk dari orang seperti itu ? Sebenarnya sangat mudah untuk mengatakan tidak dan bebas dari pengaruhnya, syaratnya kita harus mau jadi kurban kebenciannya. Usahakan bisa memberi pelajaran agar orang itu menyadari, bahwa siapapun orangnya sebenarnya tidak suka dengan tabiatnya yang membisiki atau mempengaruhi hal-hal yang tidak baik. Harus dijelaskan bahwa banyak orang diam atau mendengarkan pengaruhnya itu hanya sekedar menghormati agar tidak ada keributan dan tidak ada kebencian, bukan semata-mata mendukung sikap tak terpuji itu. Bila orang itu menyadari hal ini, pasti akan terpukul berat, dan segala luka yang pernah dibuatnya untuk orang lain, tak separah luka yang dideritanya, ( kalau menyadari ...... )

Ada cara lain untuk menyikapi pengaruh buruk semacam itu, yaitu dengan hindari komunikasi, kurangi pertemuan dan tetap baik atau ramah kalau kepergok atau tak sengaja berpapasan, namun jangan sekali-kali beramah-tamah kalau tidak penting. Lakukan hal ini sampai orang itu tahu kalau kita sengaja mengambil jarak. Kita tidak akan merasa sedih karena kita tidak menyimpan kebencian pada siapapun, kita nyaman-nyaman saja karena kita hanya berencana baik untuk tidak terpengaruh dengan pengaruh buruk. Apapun yang bisa membuat kita terjerat dalam dosa atau jauh dari kedamain, kita harus berani mengatakan sekeras-kerasnya ( dalam hati ) TIDAK! ( aneh kan? bagaimana bisa teriak keras dalam hati? Ya.... seaneh menghadapi orang aneh semacam ini.) Nasehat orang bijak: " sabar saja, dan lapangkan dada ". Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar