Rabu, 04 Februari 2009

RESIKO

Aktivitas manusia banyak menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Hal-hal lain yang tidak diinginkan merupakan dampak yang sering disebut sebagai resiko. Bila mau berbuat sesuatu, sulit atau mudah semua pasti ada resikonya. Dan berbicara tentang resiko, pasti kita memiliki konotasi yang kurang menyenangkan. Padahal resiko tidak harus berupa hal-hal yang membuat kita terkena malapetaka, tetapi bisa juga berupa hal-hal biasa yang semestinya tidak terjadi, namun ikut terjadi. Misal bila kita berbuat baik dan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan banyak orang, tanpa ada kesulitan dan biaya terjangkau, menghasilkan keuntungan yang luar biasa, apakah juga ada resikonya? Jawabnya ya! . . .semua yang kita lakukan, berhasil atau gagal pasti ada resikonya, misalnya harus siap dibenci karena adanya iri hati atau cemburu.

Bila pekerjaan kita gagal, resikonya nilai kurang baik, malu, remidial / mengulang, lebih boros, banyak dibicarakan atau diomong yang jelek-jelek, masa depan tertunda, menjadi trauma dan lain-lain. Namun bila berhasil resikonya bisa mendapat pujian, tetapi ada juga dampak yang tidak enak, dicari kesalahan atau kejelekan yang kurang berarti.

Bila yang gagal saja tidak mau dicaci-maki apalagi yang berhasil. Kalau sama-sama dirasakan sakit hati, pasti yang berhasil lebih merasa luka lebih dalam dari pada yang gagal. Sebenarnya gagal ataupun berhasil adalah sebuah kemungkinan yang seimbang, dalam pengertian peluang munculnya sama. Jadi resiko berbuat sesuatu, bisa berhasil atau gagal. Heran kan? Berhasil dan gagal adalah suatu resiko, dan gagal atau berhasil ada juga resikonya, sehingga dalam kehidupan kita tidak pernah tidak ada resiko. Bahkan resiko yang ada akan ada resikonya lagi.

Resikonya, suka atau tidak suka kita harus terima apapun resiko yang akan terjadi dari sesuatu yang kita lakukan, baik berupa hal-hal yang menyenangkan atau berupa hal-hal yang tidak menyenangkan. Jangan selalu memastikan keberhasilan pasti akan membuat orang lain senang, tapi yakinlah kebenaran akan bicara, dan yang benar tetap benar dan yang salah tetap salah. Apakah bisa nyaman orang yang bisa provokasi untuk membenci orang baik? Sekalipun menelanjangi, meludahi, mencambuk bahkan menyalibkan, siapa yang akan bebas dari hukuman rasa diri tidak tenang? Apakah orang salah bisa berdiri tegak dikakinya sendiri? Kita bisa lihat, memperjuangkan kebenaran dan berusaha melakukan yang benar, maka pasti mampu bangkit dan menopang banyak orang serta memberi kedamaian bagi banyak orang. Jangan takut dengan resiko apapun, karena bagi orang benar Tuhan akan menopang dan memberi ketenangan.

1 komentar:

  1. Mia, Bgr
    Banyak yang bekerja tanpa ingin menanggung resiko, tapi bagus juga kalau orang disadarkan bahwa resiko itu ada. kalau tidak mau tanggung resiko ya tidur saja, tidak usah berbuat sesuatu. Dan tidur terus juga ada resikonya kan? Lalu???? tidak usah hidup heeee sadis juga ya?

    BalasHapus