Minggu, 15 Februari 2009

MUKA DUA DAN DUA MUKA

Hanya orang aneh bila tidak suka melihat wajah ramah dengan senyuman lembut. Kenal atau tidak kenal, bila melihat wajah tersungging senyuman, kita akan ikut merasa damai. Bahkan para wanita memoles bibirnya dengan lipstik, biar dari jauh terlihat senyuman yang mempesona, walau dari dekat sesungguhnya tidak tersenyum.

Banyak orang yang memanipulasi diri dengan dandanan yang menarik, walau hatinya penuh dengan masalah atau bahkan bertengkar hebat dalam dirinya. Hal ini sering disebut munafik, ada pula yang mengatakan kamuflase, ada juga yang mengatakan bermuka dua. Sesungguhnya sangat kasihan orang yang sebenarnya perlu perhatian dan perlu kasih sayang atau bahkan perlu bantuan, namun karena suatu hal ( gengsi misalnya ), maka orang bisa pura-pura sangat kuat dan sangat berada atau bahkan menempatkan diri sebagai orang yang mampu dalam segalanya, padahal kenyataannya tidak bisa apa-apa. Lalu bagaimana kita bisa membantu mengatasi permasalahan ini? Tidak mudah membantu orang yang munafik, bahkan lebih mudah mengatasi orang yang sangat sombong dengan kekayaan dan kecerdasanya dari pada mengatasi orang yang merasa kaya dan merasa cerdas. Namun seandainya mau mencoba untuk mengatasi dan menolong orang semacam itu, dengan cara berdoa atau mengajaknya untuk melakukan hal-hal baik atau bersosial dalam kehidupan beragama. Karena disamping tetap menganggap dia kaya dan berguna, kita bisa sadarkan melalui nasehat-nasehat keagamaan, yang siapapun tidak bisa membantah atau tersinggung bila sedang membahas tentang iman atau keagamaan.

Untuk orang munafik kita istilahkan bermuka dua, sedang yang membantu kita sebut dua muka, karena ingin mengatasi masalah dengan harap tanpa timbul masalah dengan menggunakan teknik yang seolah-olah tetap mendukung perbuatannya, padahal hanya ingin menghentikan perbuatan kepura-puraan orang, yang bisa menyesatkan dan menyengsarakan dirinya. Muka dua dan dua muka sama-sama tidak enak dilakukan. Kalau kita sungguh-sungguh tahu ada yang muka dua atau dua muka( tapi jangan asal menuduh, karena tuduhan lebih menyakitkan dari pada mengatakan yang sesungguhnya ) kita bisa membantu mengatasinya dengan cara memberikan kasih atau perhatian yang tulus, karena memang itu yang diharapkan, dan sekaligus memberi pelajaran padanya kasih yang sungguh lebih mebuat damai dari pada kasih yang semu atau pura-pura seperti yang dilakukannya itu. Kita coba tidak usah pura-pura baik, tapi melakukan yang sungguh-sungguh baik agar damai tercipta diantara kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar